CIREBON – Pesantren Qur’an Kayuwalang Kota Cirebon kembali merayakan hari jadinya yang ke-16 dengan penuh kemeriahan. Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren ini bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga tempat tumbuh dan berkembangnya generasi Qur’ani yang berbakat.
“SMP IT-MA Terpadu Pesantren Qur’an Kayuwalang adalah sekolah yang dicita-citakan oleh para orang tua,” ungkap Ibu Sulasnurpeni, M.Pd., selaku pengawas bina Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Ungkapan ini muncul setelah beliau menyaksikan beragam talenta yang dimiliki para santri, mulai dari tahfizh Qur’an, seni budaya seperti tari Saman dan akustik, hingga aksi bela diri Jujitsu serta freestyle football.
Acara milad ini juga menjadi momen penting bagi Pesantren Qur’an Kayuwalang dengan adanya serah terima jabatan dari Ibu Sulasnurpeni kepada Bapak Yoyo Sunaryo, S.Pd., M.Pd. sebagai pengawas bina yang baru.
Mengusung tema “Bersyukur atas nikmat Allah SWT, memberikan keberkahan bertambahnya nikmat-Nya yang lain”, perayaan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Turut hadir pejabat Dinas Pendidikan Kota Cirebon, perwakilan Kementerian Agama Kota Cirebon, yaitu Ibu Hj. Rokilah, M.Pd., serta Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta, Bapak Agus Leo, M.Pd.
Dukungan terhadap pesantren ini juga datang dari berbagai lembaga sosial dan kemitraan. Pimpinan cabang Rumah Zakat Indonesia (RZI) serta perwakilan dari Lembaga YAUM turut hadir, menegaskan sinergi antara pesantren dan lembaga filantropi dalam mendukung pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.

Milad Pesantren Qur’an Kayuwalang Cirebon.
Foto: Istimewa
Keunikan lain dari acara ini adalah penampilan santri dalam menghafal beberapa bait Nadhoman dari Kitab Ibnu Malik serta hafalan dan terjemahan per kata dari Surah Yasin. Kemeriahan semakin terasa dengan adanya expo dan bazar yang menampilkan hasil karya guru dan santri.
Tidak hanya itu, hadir pula stand aplikasi membaca sidik jari untuk mengenali bakat siswa, serta partisipasi berbagai UMKM yang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Cirebon.
Sebagai penutup, diadakan sesi bincang-bincang bersama Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag., yang didampingi oleh sejumlah akademisi, tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat, seperti Dr. Urip Giyono, S.H., M.Hum., KH. Moh Abdullah, M.A., serta Ust. Suwarso, A.Md. Diskusi ini membahas berbagai gagasan dan masukan untuk kemajuan Pesantren Qur’an Kayuwalang di masa depan.
Tidak hanya merayakan usia ke-16, Pesantren Qur’an Kayuwalang juga memanfaatkan momen ini untuk menyelenggarakan tes seleksi bagi calon santri baru dalam program BUMI (Beasiswa Ulama Muda Inspirasi), yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di SMP IT dan MA Terpadu Pesantren Qur’an Kayuwalang.
Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur, perayaan ini menjadi momentum untuk terus melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan dan daya saing di berbagai bidang.
Sejarah Singkat Berdirinya Pesantren
Pada tahun 2007, Ustadz Agus Talik memulai langkah kecil yang kelak menjadi gerakan besar. Di rumahnya yang sederhana, ia mendirikan Rumah Qur’an atau Rumah Tahfizh Qur’an, tempat anak-anak belajar dan mencintai kalam Ilahi.
Bermula dari sepuluh santri—anak-anak berusia 8 hingga 12 tahun yang merupakan teman sekolah putrinya—mereka datang dengan semangat, menghafal ayat demi ayat, meresapi makna, dan menyetorkan hafalan mereka setiap pekan.
Di bawah bimbingan Ustadz Munawar Kafi Al-Hafizh, seorang penghafal Al-Qur’an asal Desa Kholwat, Gunung Jati, Cirebon, mereka tak sekadar belajar menghafal, tetapi juga menumbuhkan kecintaan kepada Al-Qur’an.
Ustadz Agus menyaksikan perkembangan yang luar biasa dalam satu hingga dua tahun perjalanan ini. Anak-anak yang awalnya hanya datang sepekan sekali ternyata mampu menghafal 2 hingga 3 juz dalam setahun. Tak hanya itu, prestasi akademik mereka meningkat, dan lebih dari itu, akhlak mereka semakin baik.
Kesadaran pun tumbuh dalam diri Ustadz Agus. Jika pertemuan seminggu sekali saja menghasilkan perubahan yang begitu dahsyat, bagaimana jika mereka belajar setiap hari dalam lingkungan yang lebih kondusif?
Dengan tekad dan harapan besar, pada tanggal 9 Januari 2009, ia pun mendirikan Pesantren Qur’an Kayuwalang. Semangat itulah yang terus menjadi nyala penerang hingga kini. Alhamdulillah, 16 tahun telah berlalu, dan Pesantren Qur’an Kayuwalang masih teguh berkhidmat untuk umat, bangsa, dan negara Indonesia tercinta. (Tisna/Cirebon)*