Cirebon, 13 Desember – Kerusakan lingkungan di Indonesia semakin parah dan mengancam keberlangsungan hidup manusia. Hal ini sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan aktivitas manusia, termasuk pembangunan yang mengabaikan kelestarian lingkungan. Melihat kondisi ini, Anggota DPRD Jawa Barat, Junaedi, mengajak mahasiswa untuk berperan aktif sebagai agen penjaga lingkungan.
Kolaborasi Kampus untuk Lingkungan
Dalam sebuah diskusi yang digelar bersama mahasiswa di SETI Al Ishlah Cirebon, Ketua SETI, Prof. Dr. Achmad Kholiq, MA, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan institusi pendidikan dalam merumuskan kebijakan pembangunan berbasis kajian akademis.
“Kolaborasi dengan kampus adalah langkah strategis untuk menyelaraskan pembangunan dengan prinsip kelestarian lingkungan. Kajian akademik menjadi kunci keberhasilan pembangunan, baik di Cirebon maupun Jawa Barat,” ungkap Prof. Achmad Kholiq.
Ia juga menyoroti perspektif Islam dalam menjaga lingkungan. “Al-Quran telah mengajarkan manusia bagaimana berinteraksi dengan alam secara harmonis, serta memperingatkan dampak buruk jika kita gagal melakukannya,” tambahnya.
Perda Perlindungan Lingkungan
Dalam kesempatan yang sama, Junaedi memaparkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2024 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. Ia mengakui bahwa meskipun kebijakan ini sudah ada, implementasi dan pengawasan di lapangan masih lemah.
“Kerusakan lingkungan tidak hanya merusak alam, tetapi juga tatanan kehidupan manusia. Bencana banjir, longsor, dan dampak lainnya adalah peringatan bahwa isu ini harus menjadi prioritas,” tegas Junaedi.
Mahasiswa sebagai Agen Perubahan
Junaedi menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga lingkungan. “Mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Melalui kajian akademis, kampanye, dan pengawasan lingkungan di sekitar mereka, mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pelestarian lingkungan,” jelasnya.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk lebih kritis dalam mengawasi pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan. “Kampus adalah tempat lahirnya ide-ide besar. Dengan kontribusi nyata dari mahasiswa, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi lingkungan dan generasi mendatang,” tutup Junaedi.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Inisiatif ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara akademisi dan pembuat kebijakan demi menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.