CIREBORN MEDIA – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyoroti Dana Hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tahun 2021.
Dalam unggahan akun Instagram @dedimulyadi71, Senin, 3 Februari 2025, di hadapan pejabat Pemprov Jabar, Dedi Mulyadi mengaku heran dengan Dina Hibah 2021.
Hal itu lantaran Pemprov Jabar menghibahkan banyak anggaran, namun di sisi yang sama Pemprov Jabar juga melakukan hutang.
“2021 hibahnya Rp11 T itu di luar SD dan SMP. Murni Hibah Pemprov yang bukan kewajiban. Pada tahun 2020 dan di 2021 kita pinjam duit PEN akibat Covid,” ungkap Dedi Mulyadi, dilansir Instagram @dedimulyadi71, Senin, 3 Februari 2025.
KDM sapaan akrabnya, menyebut dana pinjaman PEN seharusnya dilakukan untuk memulihkan ekonomi di Jawa Barat.
“Jadi ekonomi nasional harus dipulihkan. Jadi pemerintah ngasih pinjaman kepada Pemprov Jabar untuk memulihkan ekonomi agar ekonomi berputar kembali,” ungkap KDM.
Menjawab pertanyaan KDM, Pejabat Pemprov Jabar tersebut menjelaskan dana pinjaman tersebut dialokasikan untuk membiayai beberapa kegiatan serta pembangunan infrastruktur.
“Jadi memang tahun 2020 adalah masa Covid, yang kemudian akhirnya APBD kita juga dilakukan beberapa refocusing, penerimaan juga menurun, sehingga dilakukan pemulihan ekonomi nasional di Jawa Barat,” ungkap pejabat tersebut.
“Dari tahun 2020 dan 2021 sebesar 3,4 Triliun, dari 3,4 Triliun ini dialokasikan untuk beberapa kegiatan,” lanjutnya.
Mengetahui hal itu, kemudian KDM menegaskan bahwa dana hibah itu tidak wajib, terlebih ketika keuangan Pemprov Jabar sedang mengalami defisit.
“Kemudian yang memberikan hibah itu berarti dalam posisi kecukupan. Cukup uangnya kebanyakan kemudian dihibahkan. Artinya uangnya cukup kebanyakan,” tegas KDM.
Kedepan KDM berharap Pemprov Jabar bisa lebih bijak dalam mengelola dana hibah, terlebih ketika mengalami defisit anggaran.
“Jadi kita pinjam untuk membangun memulihkan ekonomi, tapi uang kita dihibahkan tapi kita pinjam 3,4 T dan itu harus menjadi cicilan hutang kita, tapi uang kita dihibahkan 11 T,” kata KDM.
Berikut daftar penggunaan alokasi pinjaman dana PEN Pemprov Jabar:
1. Infrastruktur jalan/bangun jalan ada 68 kegiatan 950 Miliar
2. Infrastruktur Pengairan/irigasi 28 Miliar
3. Penataan Air Limbah 10 Miliar
4. Infrastruktur Perumahan Rakyat/Bangun Rumah Rutilahu 877 Miliar
5. Infrastruktur ruang terbuka publik, pembangunan alun-alun di beberapa kota/kabupaten sekitar 12 titik 165 Miliar
6. Infrastruktur Perkotaan Bangunan publik, seperti creative center dan sebagainya ada 3 kegiatan 21 Miliar
7. Infrastruktur perkotaan sarana peribadatan, untuk bangun masjid AL-Jabbar, 207 Miliar
8. Infrastruktur sosial pariwisata, ada 15 kegiatan, terkait destinasi wisata 173 Miliar
9. Infrastruktur revitalisasi pasar, ada 12 kegiatan, 137 miliar
10. Infrastruktur pembangunan pasar kreatif, 11,3 Miliar
11. sosial kesehatan di 816 miliar
Total 3,4 Triliun, terjadi di tahun 2020 hingga 2021.*