CIREBON – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Junaedi menanggapi kasus ratusan ribu penerima Bantuan Sosial (Bansos) di Indonesia, ternyata kerap bermain Judi Online (Judol).
Kepada Cireborn.id pada Rabu, 9 Juli 2025, Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon tersebut mengaku sangat sedih sekaligus kecewa lantaran mereka yang seharunya menggunakan bantuan untuk terus bertahan hidup, malah digunakan untuk yang tidak-tidak.
“Sedih, jengkel, karena mereka adalah kelompok tidak mampu yang mendapatkan Bansos, yang seharusnya hidup prihatin dan benar-benar mempertimbangkan pengeluaran. Sementera, kita menduga bahwa Sebagian dana Bansos justru untuk melakukan judi online,” bunyi keterangan Mas Jun.
Mas Jun sapaan akrabnya, menyarankan agar pemerintah kedepan tidak hanya fokus untuk memberikan bantuan berupa uang atau sembako saja. Lebih dari itu, ia menyarankan pemerintah untuk memberdayakan masyarakat, juga memberikan fasilitas untuk pergerakan roda ekonomi berkelanjutan yang lebih baik.
“Tapi ya, kita juga prihatin sedih. Berarati PR kita masih banyak. Supaya untuk membantu mereka-mereka yang tidak mampu. Tidak hanya dengan cara memberikan bantuan, tetapi lebih dari itu, harus kita lebih berdayakan, kita perbaiki mentalnya. Dan kita berikan fasilitas-fasilitas agar bisa mereka berkembang menemukan usaha dan lain-lainnya,” tukasnya.
Tidak sampai di situ, Anggota Dewan dari Dapil Cirebon dan Indramayu tersebut, berharap kedepan pemerintah bisa mengevaluasi pola Bansos yang sudah ada.
“Harapannya mudah-mudahan ini menjadi masukan yang sangat berharga bagi pemerintah untuk kedepan diperbaiki pola dalam mengentaskan kemiskinan ini,” tegasnya.
Dilansir Cirebornd.id dari berbagai sumber, berdasrkan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), terdapat 571.000 penerina Bansos melakukan judi online.
Dari ratusan ribu pengguna judol tersebut, total transaksi yang dikeluarkan tidak main-main, yaitu mencapai Rp967 miliar.*